Air adalah sumber
segala kehidupan mahluk hidup. Mereka tidak akan pernah hidup tanpa air karena
manfaat air itu sendiri tidak bisa diragukan lagi. Apa jadinya kalau di dunia
ini tidak ada air? pasti tidak akan ada mahluk hidup seperti sekarang ini. Musim
penghujan seperti saat ini air memang sangat melimpah ruah. Tapi beda saat
musim kemarau tahun lalu, air adalah suatu hal yang sangat amat langka. Air
bagaikan suatu harta karun yang sulit untuk didapatkan setiap saat.
Seperti yang terjadi
diSulang-Rembang Jawa Tengah, saat musim kemarau tahun lalu air adalah hal yang
amat sangat dibutuhkan oleh masyarakat, bahkan mereka rela mengantri dan
menimba beberapa jam dengan puluhan drum guna mendapatkan air bersih untuk
keperluan memasak, nyuci, mandi dan lain-lain. Sungguh pemandangan yang amat
memprihatinkan. Sulang memang kawasan pedesaan yang sebagian besar perekonomian
masyarakatnya dilevel bawah sehingga jarang dari mereka yang mampu hanya
sekedar membangun sumur untuk keperluannya sendiri. Mereka berusaha mencari
sumber mata air yang ada, baik dari warga yang memunyai sumur atau bahkan
membuat sumber mata air yang berupa bendungan di pinggir sungai. Air dari
bendungan ini dianggap warga bersih karna air sungai tersaring melalui rembesan
tanah ditepi sungai. Bayangkan jika kita minum dan mandi dengan air dari tepi
sungai yang menjijikkan dan tidak higenis.
Bendungan air ditepi
sungai pun sebagai alternatif lain kalau mereka tidak mendapatkan air dari
sumur warga. Makanya, mereka rela mengantri beberapa jam disumur warga untuk
mendapatkan air. Bahkan mereka pergi kedesa tetangga hanya untuk mendapatkan
air bersih. Sesekali terdengar keributan antar warga yang mengantri atau dengan
pemilik sumur itu sendiri. Hal yang seperti itu memang biasa terjadi didesa
ini. Penyebabnya berbagai macam permasalahan. Kadang mereka tidak bisa
membudayakan hidup antri dan sesekali terdengar gaduh karena pemilik sumur
sementara waktu menutup sumur tersebut untuk dipakai sendiri.
Kalau masalah seperti
ini benar-benar belum ditangani, kehidupan yang damai, sejahtera antar
masyarakat tidak akan bisa terwujud. Musyawarah, gotong royong dan saling
menghormati sepertinya harus diterapkan pada permasalahan seperti ini. Dengan
musyawarah kita dapat mendiskusikan jalan keluar permasalahan yang menjadi
tradisi tiap tahunnya didesa ini. Salah satu alternatif pemecahan masalah ini
misalnya pembuatan sumur umum ditiap-tiap RW. Hal ini akan mempermudah masyarakat
dalam menjangkaunya guna mendapatkan sumber
air bersih. Gotong royong dalam membangun sumur umum juga sangat dibutuhkan, semua
warga harus bergotong royong ikut serta dalam pembuatannya sehingga semua warga
mempunyai hak mendapatkan air bersih dari sumur tersebut. Saling menghormati,
adalah suatu hal yang sepele tapi sulit untuk diterapkan, karena dengan sumur
yang dibuat bersama tersebut tentunya fenomena saling menghormati pun akan
terjalin. Sehingga
budaya hidup antri ketika mendapatkan air akan terwujud.
Bukankah kita tidak
bisa hidup tanpa orang lain? Lalu kenapa kita tidak bisa mengupayakan cara
damai untuk menyelesaikannya. Ketika kita mengalami permasalahan seperti ini, kadang
kita mengatakan air pembawa masalah. Tapi sebenarnya kita sendirilah pembawa
masalah. So, budayakan hidup damai, karna damai itu indah. Semoga tulisan ini
bermanfaat bagi semuanya. Salam damai *_^
0 komentar:
Posting Komentar