Kamis, 10 Januari 2013

Damai Mendapatkan Air

Diposting oleh Unknown di 04.59


Air adalah sumber segala kehidupan mahluk hidup. Mereka tidak akan pernah hidup tanpa air karena manfaat air itu sendiri tidak bisa diragukan lagi. Apa jadinya kalau di dunia ini tidak ada air? pasti tidak akan ada mahluk hidup seperti sekarang ini. Musim penghujan seperti saat ini air memang sangat melimpah ruah. Tapi beda saat musim kemarau tahun lalu, air adalah suatu hal yang sangat amat langka. Air bagaikan suatu harta karun yang sulit untuk didapatkan setiap saat.
Seperti yang terjadi diSulang-Rembang Jawa Tengah, saat musim kemarau tahun lalu air adalah hal yang amat sangat dibutuhkan oleh masyarakat, bahkan mereka rela mengantri dan menimba beberapa jam dengan puluhan drum guna mendapatkan air bersih untuk keperluan memasak, nyuci, mandi dan lain-lain. Sungguh pemandangan yang amat memprihatinkan. Sulang memang kawasan pedesaan yang sebagian besar perekonomian masyarakatnya dilevel bawah sehingga jarang dari mereka yang mampu hanya sekedar membangun sumur untuk keperluannya sendiri. Mereka berusaha mencari sumber mata air yang ada, baik dari warga yang memunyai sumur atau bahkan membuat sumber mata air yang berupa bendungan di pinggir sungai. Air dari bendungan ini dianggap warga bersih karna air sungai tersaring melalui rembesan tanah ditepi sungai. Bayangkan jika kita minum dan mandi dengan air dari tepi sungai yang menjijikkan dan tidak higenis.
Bendungan air ditepi sungai pun sebagai alternatif lain kalau mereka tidak mendapatkan air dari sumur warga. Makanya, mereka rela mengantri beberapa jam disumur warga untuk mendapatkan air. Bahkan mereka pergi kedesa tetangga hanya untuk mendapatkan air bersih. Sesekali terdengar keributan antar warga yang mengantri atau dengan pemilik sumur itu sendiri. Hal yang seperti itu memang biasa terjadi didesa ini. Penyebabnya berbagai macam permasalahan. Kadang mereka tidak bisa membudayakan hidup antri dan sesekali terdengar gaduh karena pemilik sumur sementara waktu menutup sumur tersebut untuk dipakai sendiri.
Kalau masalah seperti ini benar-benar belum ditangani, kehidupan yang damai, sejahtera antar masyarakat tidak akan bisa terwujud. Musyawarah, gotong royong dan saling menghormati sepertinya harus diterapkan pada permasalahan seperti ini. Dengan musyawarah kita dapat mendiskusikan jalan keluar permasalahan yang menjadi tradisi tiap tahunnya didesa ini. Salah satu alternatif pemecahan masalah ini misalnya pembuatan sumur umum ditiap-tiap RW. Hal ini akan mempermudah masyarakat dalam menjangkaunya guna  mendapatkan sumber air bersih. Gotong royong dalam membangun sumur umum juga sangat dibutuhkan, semua warga harus bergotong royong ikut serta dalam pembuatannya sehingga semua warga mempunyai hak mendapatkan air bersih dari sumur tersebut. Saling menghormati, adalah suatu hal yang sepele tapi sulit untuk diterapkan, karena dengan sumur yang dibuat bersama tersebut tentunya fenomena saling menghormati pun akan terjalin. Sehingga budaya hidup antri ketika mendapatkan air akan terwujud.
Bukankah kita tidak bisa hidup tanpa orang lain? Lalu kenapa kita tidak bisa mengupayakan cara damai untuk menyelesaikannya. Ketika kita mengalami permasalahan seperti ini, kadang kita mengatakan air pembawa masalah. Tapi sebenarnya kita sendirilah pembawa masalah. So, budayakan hidup damai, karna damai itu indah. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi semuanya. Salam damai *_^

0 komentar:

Posting Komentar

 

AsiyahLight Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos